License

website value

Keblinger

Keblinger

Sabtu, 26 November 2011

Bahaya Sepatu Hak Tinggi

Jika Anda seorang pekerja aktif, jangan abaikan nyeri pinggang. Nyeri pinggang bisa mengurangi produktivitas Anda. Pekerjaan Anda tak kunjung beres dan Anda berjalan tertatih-tatih. Berdasarkan data dari situs healthyjournal, nyeri pinggang lebih banyak diderita kaum hawa, atau sebanyak 62% dari jumlah keseluruhan.

Nyeri pinggang ini berhubungan dengan masa kehamilan dan pramenopause. Faktor lain yang turut memicunya adalah kebiasaan-kebiasaan khas wanita, seperti mengenakan sepatu hak tinggi atau menjinjing barang-barang belanjaan secara tidak seimbang. Kedua hal itu, mengenakan sepatu hak tinggi dan menjinjing barang tak seimbang, menyebabkan ketakseimbangan berat tubuh.

"Nah, ketika seorang wanita mengenakan sepatu hak tinggi, berat tubuh jadi condong ke depan. Guna menyeimbangkan kemiringan ini, ruas tulang pinggang terpaksa menanggung beban berat. Semakin lama mengenakan sepatu hak tinggi, kian lama pula pinggang ?~dipaksa' meluruskan tubuh. Ketika otot-otot di seputar pinggang kelelahan, saat itu pulalah rasa nyeri muncul," ujar dr Reno Gustaviani, MD dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Para ibu hamil, juga mereka yang berperut gendut atau kelebihan bobot tubuh pun kerap mengalami nyeri pinggang. Pemicunya kurang lebih sama dengan kasus sepatu hak tinggi. Bobot tubuh condong ke depan dan tulang pinggang terbebani untuk menyeimbangkan tubuh.

Solusi

Karyawan kantor yang lama duduk di depan komputer, sebaiknya sering mengubah posisi kaki, sesekali menggerakkan tubuh, berdiri atau jalan-jalan selama beberapa menit untuk meluruskan posisi tubuh. Menggunakan kursi ergonomis dengan sandaran tegak pendukung pinggang (posisi S), merupakan pilihan tepat. Dengan demikian, posisi dua kaki dapat menapak rata dan lutut lurus. Usahakan dudukan kursi tidak menekan bagian belakang paha serta lutut.
"Tak sedikit pula orang menghubungkan derita di pinggang dengan batu ginjal. Padahal, sebenarnya, diagnosis dokter tak selalu membuktikan bahwa sakit pinggang identik dengan gangguan ginjal atau kandung kemih," papar Reno. Bedanya, nyeri pinggang akibat ginjal akan bertumpu pada satu sisi pinggang atas (kiri atau kanan), dan bisa menjalar hingga selangkangan. Sedangkan sakit pinggang "biasa" berpusat pada pinggang bawah.

Penderita nyeri pinggang yang bukan penyakit ginjal, sebaiknya menghubungi dokter syaraf. Kemungkinan ada syaraf yang terjepit gara-gara memaksa diri mengangkat beban berat yang bertumpu pada pinggang. Syaraf terjepit berarti cedera pada nucleus pulposus (bagian tengah tulang belakang yang tertutup beberapa lapisan jaringan fibrosa). Gangguan ini disebut hernia nucleus pulposis (HNP) atau herniasi. Kalau seseorang mengangkat beban berat dengan posisi salah, yakni membungkuk, akan terjadi penonjolan nucleus pulposus ke arah belakang. Begitu beban selesai diangkat, rasa nyeri akan langsung muncul di bagian itu, malah bisa sampai ke pinggang bawah, lalu menjalar ke kaki.

Solusi medis biasanya berupa pemberian obat penghilang sakit dan anjuran fisioterafi selama beberapa hari, dan pada saat tidur posisi badan harus lurus dengan kasur yang rata. Jika nyeri pinggang cukup parah, biasanya penderita harus mengenakan brace untuk mencegahnya kambuh. Brace berguna untuk mengurangi kekakuan otot serta beban tulang punggung. 

Sumber: OkeZone.com

0 komentar:

Posting Komentar