pengertian zat adiktif dan psikotropika
zat adiktif
dan psikotropika dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan nama narkoba (
narkotika dan obat berbahaya) atau NAPZA (narkotika, psikkotropika, dan zat
adiktif). Sebenarnyan NAPZA adalah obat kedokteran yang diperlukan untuk
pengobatan. Berbeda dengan obat jenis lainnya, penggunaan NAPZA harus dilakukan
dengan hati-hati dan harus di bawah pengawasan dokter.
Akhir-akhir
ini telah terjadi penyalahgunaan obat jenis NAPZA. Banyak obat jenis NAPZA
beredar di pasaran, misalnya ganja,sabu-sabu ,ekstasi, dan pil koplo.
Penyalahgunaan obat jenis NAPZA sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi
susunan syaraf, mengakibatkan ketagihan, dan ketergantungan, karena
mempengaruhi susunan syaraf NAPZA menimbulakan perubahan perilaku, perasaan,
persepsi,dan kesadaran.
Ketagihan
adalah gejala untuk terus-menerus memakai atau menggunakan karena sangat
membutuhkan. Ketagihan merupakan gejala fisik dan mental yang ditandai dengan
tubuh terasa sakit antara lain sembelit, muntah-muntah, kejang-kejang, dan
badan mengigil pada saat tidak memakai atau pengguaan NAPZA dihentikan. Jika
sudah parah , ada yang menjerit-jerit histeris, mengigit jari, dan berperilaku
seperti orang gila. Keadaan seperti ini dikenal dengan nama sakau.
Ketergantungan merupakan suatu sindrom atau pengumpulan fenomena fisiologis
(lahirlah),perilaku,
dan kognitif karena penggunaan pisikoaktif dan kesulitan mengandalikan perilaku
serta timbul toleransi untuk meningkatkan dosis hingga dosis keracunan dan
bahkan sampai over dosis yang dapat menyebabkan kematian.
NAPZA
merupakan obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman (sintetik atau
semisintetik) yang jika dimakan ,diminum diisap/dihirup, dimasukkan
(disuntikkan ) ke dalam tubuh dapat menurunkan kesadaran atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Walaupun
demikian pengolongan zat narkotika , zat adiktif , dan psikotropi belum jelas.
Menurut UU
NO. 5 tahun 1997, psikotropika meliputi ekstasi dan sabu-sabu (mengandung bahan
aktif amfetamin ), LSD, obat penenang/ obat tidur , obat anti depresi, dan
antipsikosis.
Menurut UU
No. 22 tahun 1997, narkotika meliputi golongan opiat ( heroin, morfin, dan
madat), golongan kanabis (ganja dan hashish), dan golongan (kokain dan crack).
ROKOK DAN DAMPAK NEGATIFNYA
Rokok dapat menimbulkan asap
yang berbau tidak sedap. Asap rokok menyebabkan sesak napas dan batuk-batuk.
Mengapa dapat terjadi demikian ? asap rokok mengandung bahan kimia yang
berbahaya. Tidak kurang 1.000 bahan kimia yang ada pada asap rokok. Selain
membahayakan penisapnya, juga membahayakan pada orang-orang sekitarnya.
Walaupun tidak merokok tetapi mereka ikut mengisap asap rokok . orang seperti
itu disebut sebagai perokok pasif ( diam). Dengan demikian asap rokok dapat
dikatakan zat pencemar udara.
Asap rokok mengandung racun misalnya:
- Tar : merupakan komponen dalam asap rokok yang
tinggal sebagai sisa sesudah dihilangkan nikotin dan tetesan-tetesan
cairannya. Tar merupakan kumpulan berbagai zat kimia yang berasal dari
daun tembakau sendiri, maupun yang ditambahkan pada tembakau dalam proses
pertanian dan industri rokok. Perlu diketahui bahwa kadar tar dalam rokok
merupakan zat perangsang timbulnya kanker dalam tubuh.
- Nikotin : adalah zat yang terdapat pada daun tembakau
yang dapat menyebabkan rasa ketagihan. Nikotn merupakan zat yang berbahaya
karena dapat menyebabkan terhentinya pernapasan. Menghisap rokok sama saja
dengan mengisap nikotin. Nikotin menaikkan tekanan darah dan mempercepat
denyut jantung hingga pekerjaan jantung menjadi berat.
- karbon monoksida : merupakan gas beracun yang
tidak berbau sama sekali. Tentu saja, gas karbon monoksida yang terdapat
dalam asaprokok dapat menyebabkan ganguan terhadap haemoglobin (Hb, darah
merah). Karbon monoksida dapat menyingkirkan oksigen (O2 )
dalam tubuh. Bahaya yang lainnya adalah akan menyebabkan penyempitan
jaringan pembuluh darah.
Keuntungan
tidak merokok
untuk menghindari kebiasaan
merokok. Berikut beberapa keuntungan apabila kita tidak merokok.
· Dapat terhindar dari resiko sakit apabila keracunan tembakau
· Tubuh menjadi sehat, segar, dan tumbuh dengan baik dan normal
· Dapat menghindari dari polusi udara
· Dapat menghemat uang
DAMPAK NEGATIF MINUMAN KERAS
Minuman keras juga menganggu
kesehatan. minuman keras mengandung alcohol (etanol) merupakan cairan yang
bening tidak berwarna, mudah menguap dan mudah terbakar. Alcohol diperoleh dari
proses fermentasi karbohidrat. Alcohol mudah dimetabolisme oleh tubuh sehingga
cepat menimbulkan ketagihan atau kecanduan bagi peminumnya alcohol selain itu
alcohol dapat merugikan orang lain. Orang yang kecanduaan alcohol sering
melakukan tindakan criminal, misalnya mencuri, merampok, memperkosa, dan bahkan
membunuh. Alcohol juga membahayakan bagi kesehatan. beberapa bahaya alcohol
diuraikan sebagai berikut ini.
- Alcohol mengganggu system saraf. Orang yang
banyak minum alcohol akan mabuk sehingga tidak peka akan keadaan
sekitarnya. Ia akan berkata tanpa kesadaran sehingga perkataanya tidak
masuk akal untuk diajak berkomunikasi
- Gangguan metabolisme tubuh yang berdampak pada
kegagalan jantung atau kelainan jantung hal itu disebabkan karena lemak
tertimbun pada pembuluh darah arteri sehingga dapat menghambat aliran
darah dan kerja jantung meningkat .
- Hambatan pembentukan trombosit merusak susum
tulang sehingga dapat menyebabkan pendarahan, anemia , dan kekurangan sel
darah putih .
- Dapat merusak hati dalam jangka panjang
mengakibatan kegagalan fungsi hati dan kanker.
- Meningkatkan kerentaan infeksi karena kerusakan
saluran napas, hati, atau kurang makan.
- Dapat menyebabkan kerusakan susunan syarafyang
mengendalikan aliran darah sehingga menimbulkan warna kemerahan pada
kulit. Selain itu alcohol juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah pada
kulit
- Alcohol mengganggu kemampuan ginjal untuk
menyerap cairan. Akibatnya , tubuh menjadi kekurangan cairan (dehidrasi )
kekurangan cairan dalam jumlah banyak.
DAMPAK NEGATIF ZAT
PSIKOTROPIKA
Zat psikotropika sebenarnya
obat yang dapat mempengaruhi pikiran dan system saraf. Zat psiktropika yang ada
dalam tumbuhan seperti ganja, opium, mariyuana , dan kokain sejak digunakan
sejak dahulu. Sekarang makin banyak ragam zat psikotropika karena banyak dibuat
manusia.
Berdasarkan fungsinya obat
psikotropika dibedakan menjadi tiga yaitu obat stimulan, obat depresan, dan
obat halusinogen:
o Obat
stimulan ( obat perangsang ) adalah obat yang merangsang system saraf sehingga
orang yang merasakan lebih pwecaya diri dan selalu waspada contoh obat ini
adalah, kafein nikotin dan kokain
o Obat
depresan ( obat penenang ) adalah obat yang dapat menekan system saraf sehingga
pemakaiannya merasa ngantuk dan tingkat kesadarannyaturun. Contoh obat jenis
ini adalah alcohol dan barbiturate
o Obat
halusinogen adalah obat yang dapat membelokkan pikiran pemakaiannya
Orang yang menggunakan obat
psikotropika ajkan mengalami gangguan system saraf. Beberapa diantaranya adalah
sebagai berikut.
- Narkotika dapat menyebabkan rasa sakit dan
membuat sensasi sehingga pemakaianya merasa senang karena tidak terganggu
masalah yang di hadapinya. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat
menyebabkan kematian.
- Kokain dapat diggunakan untuk pembiusan local.
Kokain bersifat stimulan terhadap sistem saraf sehingga dapat meningkatkan
stamina dan mengurangi kelelahan. Namun penggunan kokain hanya sementara biasanya
diikuti dengan perasan tertekan dan takut (depresi). Penggunaan yang
berlebihan dapat menyebabkan pingsan atau bahkan kematian jika
penggunaanya tiba-tiba dihentikan pecandu akan menderita penyakit dengan
tanda-tanda kejang-kejang, muntah, diare, berkeringat dan sukar tidur.
- Morfin dapatmenghilangkan rasa sakit. Namun,
morfin menyebabkan rasa kantuk dan lesu, kebingunan, perasaan kebahagian
yang berlebihan ( euforioa ), dan gangguan system pernapasan.
- Ekstasi dapat menimbulkan rasa segar dan penuh energi
sehingga pemakaiannya merasa mengantuk. Namun, pemakaiobat ini mengurangi
keinginan untuk minum sehingga dapat mengalami
dehidrasi. Penggunaan dalam waktu lama menyebabkan kehilangan daya ingat
dan kemampuan menggerakan badan.
Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Zat Adiktif
dan Psikotropika
Zat adiktif dan psikotropika akan memberikan manfaat
jika dipakai untuk tujuan yang benar, misalnya untuk tujuan ilmu pengetahuan
dan pelayanan kesehatan. Dalam bidang kedokteran, misalnya satu jenis narkotika
diberikan kepada pasien yang menderita rasa sakit luar biasa karena suatu
penyakit atau setelah menjalani suatu operasi. Contoh lain, satu zat jenis
psikotropika diberikan kepada pasien penderita gangguan jiwa yang sedang
mengamuk dan tak dapat ditenangkan dengan caracara lain. Jika pemakaian zat
adiktif dan psikotropika dipakai di luar tujuan yang benar, itu sudah termasuk
penyalahgunaan dan harus diupayakan pencegahannya. Penyalahgunaan zat adiktif
dan psikotropika sangat berbahaya bagi diri sendiri, keluarga, maupun kehidupan
sosial di sekitar kita. Dampak negatif pemakaian zat adiktif dan psikotropika
pada diri sendiri, yaitu rusaknya sel saraf, menimbulkan ketergantungan,
perubahan tingkah laku, dan menimbulkan penyakit (jantung, radang lambung dan
hati, merusak pankreas, dan berisiko mengidap HIV positif). Pada dosis yang
tidak tepat akan mengakibatkan kematian.
Dalam kehidupan sosial, penyalahgunaan pemakaian zat adiktif dan psikotropika, di antaranya: sering membuat onar atau perkelahian (misalnya, perkelahian pelajar), melakukan kejahatan (pencurian dan pemerkosaan), kecelakaan, timbulnya masalah dalam keluarga, dan mengganggu ketertiban umum.
Dalam kehidupan sosial, penyalahgunaan pemakaian zat adiktif dan psikotropika, di antaranya: sering membuat onar atau perkelahian (misalnya, perkelahian pelajar), melakukan kejahatan (pencurian dan pemerkosaan), kecelakaan, timbulnya masalah dalam keluarga, dan mengganggu ketertiban umum.
Kita semua harus berupaya untuk terhindar dari
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Pencegahan penyalahgunaan zat
adiktif dan psikotropika memerlukan peran bersama antara keluarga, masyarakat,
dan pemerintah.
a. Peran Anggota Keluarga
Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar jangan sampai ada anggota keluarga yang terlibat dalam penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Kalangan remaja ternyata merupakan kelompok terbesar yang menyalahgunakan zat-zat tersebut. Oleh karena itu, setiap orang tua memiliki tanggung jawab membimbing anakanaknya agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan. Karena ketaqwaan inilah yang akan menjadi perisai ampuh untuk membentengi anak dari menyalahgunakan obat-obat terlarang dan pengaruh buruk yang mungkin datang dari lingkungan di luar rumah.
a. Peran Anggota Keluarga
Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar jangan sampai ada anggota keluarga yang terlibat dalam penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Kalangan remaja ternyata merupakan kelompok terbesar yang menyalahgunakan zat-zat tersebut. Oleh karena itu, setiap orang tua memiliki tanggung jawab membimbing anakanaknya agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan. Karena ketaqwaan inilah yang akan menjadi perisai ampuh untuk membentengi anak dari menyalahgunakan obat-obat terlarang dan pengaruh buruk yang mungkin datang dari lingkungan di luar rumah.
b. Peran
Anggota Masyarakat
Kita sebagai anggota masyarakat perlu mendorong peningkatan pengetahuan setiap anggota masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan obat-obat terlarang. Selain itu, kita sebagai anggota masyarakat perlu memberi informasi kepada pihak yang berwajib jika ada pemakai dan pengedar narkoba di lingkungan tempat tinggal.
Kita sebagai anggota masyarakat perlu mendorong peningkatan pengetahuan setiap anggota masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan obat-obat terlarang. Selain itu, kita sebagai anggota masyarakat perlu memberi informasi kepada pihak yang berwajib jika ada pemakai dan pengedar narkoba di lingkungan tempat tinggal.
c. Peran
Sekolah
Sekolah perlu memberikan wawasan yang cukup kepada
para siswa tentang bahaya penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika bagi diri pribadi, keluarga, dan orang lain. Selain itu, sekolah perlu mendorong setiap siswa untuk melaporkan pada pihak sekolah jika ada pemakai atau pengedar zat adiktif dan psikotropika di lingkungan sekolah. Sekolah perlu memberikan sanksi yang mendidik untuk setiap siswa yang terbukti menjadi pemakai atau pengedar narkoba.
Sekolah perlu memberikan wawasan yang cukup kepada
para siswa tentang bahaya penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika bagi diri pribadi, keluarga, dan orang lain. Selain itu, sekolah perlu mendorong setiap siswa untuk melaporkan pada pihak sekolah jika ada pemakai atau pengedar zat adiktif dan psikotropika di lingkungan sekolah. Sekolah perlu memberikan sanksi yang mendidik untuk setiap siswa yang terbukti menjadi pemakai atau pengedar narkoba.